7 Skill Kerja yang Perlu Ditingkatkan di 2022 untuk Anak Startup
Date: 16 December 2021
Author: Doddy Dwi Wahyuwono
Di tahun 2022, para pekerja dihadapkan pada tantangan untuk tetap relevan di dunia kerja. Baik dari pengalaman, pengetahuan, dan tentunya skill kerja yang dimiliki.
Khususnya bagi kamu yang sedang atau akan bekerja di startup.
Kalau kamu adalah anak startup, tentunya kamu sudah cukup familiar menghadapi tantangan dan kebutuhan kerja yang sering berubah-ubah.
Apalagi di pergantian tahun menuju 2022 semacam ini. Tentunya akan banyak penyesuaian yang harus kamu lakukan, termasuk penyesuaian skillset yang kamu miliki.
Apa saja skill yang perlu kamu miliki dan tingkatkan untuk bekerja di startup di tahun 2022? Mari kita bahas.
Skill Kerja yang Perlu Ditingkatkan di 2022 untuk Anak Startup
- Critical thinking
- Analytical thinking
- Manajemen waktu
- Skill kepemimpinan
- Kolaborasi
- Manajemen finansial
- Literasi teknologi
Critical thinking
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, critical thinking atau kemampuan berpikir kritis akan tetap menjadi skill yang diprioritaskan di startup.
Critical thinking adalah kemampuan berpikir dalam memproses data, fakta, dan asumsi yang ada untuk pengambilan keputusan atau pendapat.
Penerapan skill ini sangat luas di dunia startup, baik ketika berdiskusi, memecahkan masalah, mencetuskan ide, dan banyak lagi.
Dalam meningkatkan critical thinking, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan. Namun, yang paling praktis namun cukup efektif untuk dilakukan ialah dengan bertanya.
Aplikasikan hal ini pada dirimu. Terapkan sikap netral dan skeptis setiap kali kamu menjumpai sesuatu, dan formulasikan pertanyaan baru berdasarkan informasi yang kamu miliki meskipun jumlahnya terbatas.
Misalnya, konteksnya ialah membahas ide. Beberapa pertanyaan yang harus kamu bisa tanyakan ialah:
- Mengapa harus ide ini?
- Apakah tidak bisa kalau ide ini?
- Bagaimana cara mengimplementasikan ide ini?
- Apa harga yang harus dibayar untuk mengimplementasikan ide ini?
- Memangnya kenapa kalau tidak mengimplementasikan ide ini?
- Kalau seandainya ide ini tidak diterapkan, apa efeknya?
- Sesignifikan apa dampak yang timbul jika ide ini diterapkan dan tidak?
- Dan sebagainya.
Analytical thinking
Analytical thinking atau kemampuan berpikir analitik adalah kemampuan berpikir lainnya yang sama pentingnya dibutuhkan dalam dunia startup.
Jika critical thinking lebih berfokus pada formulasi judgement, maka analytical thinking lebih berfokus pada analisis sebab akibat. Khususnya yang berhubungan dengan data.
Analytical thinking dibutuhkan agar pekerja startup tidak hanya memandang data sebagai kumpulan angka saja. Melainkan, anak startup diharapkan bisa menganalisis apa saja alasan dan penyebab adanya “angka” ini.
Sederhananya, kamu tidak boleh hanya mengetahui “apa”, namun juga harus mengetahui “mengapa.”
Contohnya, kamu bekerja di bidang penjualan dan di kuartal tertentu, penjualan tiba-tiba membludak hingga 40%.
Kamu harus mengerti apa yang menyebabkan kenaikan persentase sesignifikan itu. Setelah kamu mengetahuinya, harapannya informasi yang telah kamu gali dapat digunakan untuk mengoptimasi strategi yang kamu gunakan di kuartal berikutnya.
Manajemen waktu
Selain kemampuan berpikir, manajemen waktu juga menjadi skill yang penting bagi anak startup di tahun 2022.
Salah satu kepentingannya didasarkan pada kelajuan kerja di startup yang seringkali sulit diprediksi dan ditangani.
Selain memudahkanmu dalam menyelesaikan pekerjaan secara lebih efisien, skill manajemen waktu yang baik akan membantumu dalam mengalokasikan waktu kerja dan tidak bekerja agar hidupmu seimbang.
Baiknya, skill manajemen waktu ini ditunjang dengan teknik atau metode penjadwalan yang bisa langsung kamu terapkan.
Misalnya, kamu bisa menggunakan timeboxing atau pomodoro.
Skill kepemimpinan
Leadership skill atau skill kepemimpinan juga menjadi skill yang sangat krusial jika kamu bekerja di startup, meskipun kamu bukan pemimpin tim tertentu atau hanya seorang staff.
Hal ini dikarenakan skill kepemimpinan tidak hanya berkutat seputar bagaimana seseorang memimpin dan memanajemen sebuah tim.
Namun, skill kepemimpinan juga meliputi pengambilan keputusan, pemecahan masalah, pencarian alternatif solusi, pembentukan komunikasi dengan dan antar tim, serta berbagai skill lainnya yang penting di dunia startup.
Skill kepemimpinan umumnya terdengar sepele, namun sebenarnya sangat sulit untuk ditingkatkan.
Untuk itu, yang pertama kali dapat kamu lakukan ialah kembali ke akarnya, yakni mindset.
Terapkan mindset bahwa setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Dengan begitu, lambat laun kamu akan mulai belajar untuk menerapkan pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan berbagai hal lainnya secara lebih baik dan adil. Adil bagi tim dan perusahaan, serta bagi dirimu sendiri.
Kolaborasi
Skill kolaborasi yang dimaksud di sini tidak sekadar kerjasama dengan kolega dalam startup. Namun, yang dimaksud ialah bagaimana bekerjasama dengan pekerja lainnya secara lebih efektif dan produktif.
Nah, perbedaannya di tahun 2022 nanti, besar kemungkinan kamu harus siap untuk bekerja dalam tim dengan metode tertentu.
Contohnya seperti metode Agile, Scrum, Kanban, dan sebagainya.
Metode-metode ini dulunya hanya diterapkan oleh para software developer atau tim dalam divisi IT dalam mengelola bagaimana pengembangan proyek dalam situasi yang seringkali susah ditebak.
Namun, beberapa waktu silam implementasinya menjadi lebih luas.
Pun sudah banyak ditemukan berbagai tim non IT di startup yang menggunakan metode-metode ini dalam melakukan manajemen dan kolaborasi tim untuk kinerja yang lebih efektif dan produktif.
Dan, diprediksi penerapan metode-metode ini akan makin marak di tahun-tahun selanjutnya.
Manajemen finansial
Selain berbagai hal yang berhubungan dengan kinerja, ternyata ada satu skill personal yang akan makin penting posisinya di tahun 2022, yakni manajemen finansial.
Namun, urgensinya tidak berhenti hanya di situ saja. Kemampuan manajemen finansial yang baik juga bisa membantu pekerja startup lebih merdeka lebih dini secara keuangan.
Dan, merdeka di sini tidak hanya dicapai dengan nilai uang yang didapatkan setiap bulannya. Namun, kemerdekaan finansial ini harus bisa diraih dengan nilai uang yang bisa dikelola dengan baik setiap bulannya.
Misalnya, kamu bisa mulai menggunakan aplikasi menabung tertentu untuk memonitor pengeluaranmu, menggunakan metode alokasi keuangan tertentu, atau bahkan mulai berinvestasi.
Literasi teknologi
Yang terakhir, kamu juga harus meningkatkan literasi teknologi.
Hal ini tidak hanya berlaku bagi pekerja di bidang IT saja, melainkan non IT juga.
Pasalnya, pesatnya pertumbuhan teknologi cloud kini sudah mencakup berbagai aspek kerja di perusahaan. Dan, hampir semua aspek kerja kini bisa diintegrasikan dengan teknologi tersebut.
Di 2022, diperkirakan adopsi teknologi cloud di seluruh bidang kerja akan menjadi semakin masif.
Maka dari itu, penting bagi kamu untuk senantiasa relevan dengan teknologi yang berkaitan dengan bidang yang kamu kerjakan.
Misalnya, kamu bekerja di bidang HR. Maka, kamu bisa mulai mempelajari berbagai teknologi yang dapat menunjang kerjamu, seperti HRIS dan teknologi lain yang mungkin bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan interaksi dengan para pekerja di perusahaanmu.