7 Cara Negosiasi Gaji Saat Interview Kerja yang Bisa Kamu Coba
Date: 10 April 2022
Author: Doddy Dwi Wahyuwono
Gaji adalah elemen penting dalam sebuah kontrak kerja. Gaji berperan sebagai nilai tukar dan bentuk apresiasi atas kecakapan dan kontribusi seorang pekerja pada perusahaan.
Karenanya, gaji sendiri harusnya disesuaikan dengan kebutuhan seorang pekerja dan apa yang ia berikan pada perusahaan. Dan, lebih pentingnya lagi, nominal gaji harus disepakati oleh baik pihak pekerja maupun perusahaan.
Kesepakatan ini dicapai pada saat negosiasi gaji di interview kerja. Permasalahannya, dalam negosiasi gaji, seringkali pekerja tidak tahu, sungkan, atau bingung bagaimana cara negosiasi gaji yang baik dan benar.
Jika kamu salah satunya, kamu bisa mencoba 7 cara negosiasi gaji saat interview kerja berikut.
7 Cara Negosiasi Gaji Saat Interview Kerja
- Riset Rata-Rata Gaji di Bidang yang Kamu Lamar
- Pertimbangkan Biaya yang Kamu Tanggung Bulanan
- Berkaca Pada Latar Belakangmu dan Perusahaan
- Gunakan Istilah Net dan Gross
- Minta Detail Gaji Beserta Benefit yang Diberikan
- Jangan Takut untuk Melakukan Negosiasi Ulang
- Ajukan Estimasi Kenaikan yang Kamu Harapkan
Riset Rata-Rata Gaji di Bidang yang Kamu Lamar
Meriset rata-rata gaji di bidang yang kamu lamar sangatlah penting dalam proses ini. Hal ini membantumu memastikan bahwa kamu nantinya tidak akan underpaid atau overpaid.
Caranya cukup sederhana. Kamu bisa melakukan riset sederhana dengan mencari info lebih lanjut di forum diskusi, portal kerja, atau bertanya langsung pada beberapa pekerja di bidang serupa di LinkedIn.
Namun, kamu sebaiknya juga mempertimbangkan domisili pekerja dan perusahaan juga. Posisi yang sama di kota yang berbeda sangat mungkin menghasilkan gaji yang jauh berbeda pula.
Nah, setelah kamu memiliki referensi nominal dari berbagai sumber, kamu bisa menentukan nominal yang menurutmu sesuai. Dalam negosiasi, disarankan kamu mengajukan nilai tertinggi terlebih dahulu.
Pertimbangkan Biaya yang Kamu Tanggung Bulanan
Salah satu tujuan bekerja ialah agar kamu bisa menghidupi diri dan memenuhi kebutuhan hidupmu sehari-hari. Karenanya, sangat penting untuk memastikan upah kerjamu mampu memenuhi kedua hal tersebut.
Untuk itu, cobalah mengkalkulasi biaya apa saja yang wajib kamu tanggung. Hitunglah dalam hitungan biaya bulanan karena mayoritas penggajian saat ini dilakukan dalam hitungan bulan.
Misalnya, kamu bisa mulai dengan mengestimasikan biaya makan harian dan kemudian kamu kalikan 30. Atau biaya transportasi yang kamu butuhkan untuk pergi ke dan pulang dari kantor setiap harinya.
Jika kamu perantau, hitung juga biaya yang dibutuhkan untuk membayar uang sewa hunian, beserta biaya operasional seperti listrik, air, WiFi, dan sebagainya.
Terakhir, pastikan gajimu masih lebih dari biaya-biaya tersebut agar kamu bisa mengalokasikan uang untuk menabung, investasi, hiburan pribadi, dan kebutuhan lainnya.
Berkaca Pada Latar Belakangmu dan Perusahaan
Dalam banyak kasus, penentuan gaji tidak dapat dipukul rata antara satu pekerja dengan lainnya. Ada hal yang bisa membedakan gaji pekerja di posisi yang sama, yakni latar belakangnya.
Latar belakang yang dimaksud ialah pengalaman kerja, kualifikasi, sertifikasi, tingkat pendidikan, dan tingkat karir terakhir.
Misalnya saja, seorang kandidat yang pernah bekerja selama 5 tahun akan memiliki gaji yang berbeda dengan fresh graduate.
Begitu pula dua orang kandidat yang sama-sama pernah bekerja selama 3 tahun, namun satu memiliki pengalaman kepemimpinan sedangkan satunya lagi tidak.
Gunakan Istilah Net dan Gross
Dalam negosiasi gaji, kamu bisa juga menggunakan istilah net dan gross.
Net mengacu pada gaji bersih atau nominal yang kamu terima setiap bulannya setelah dilakukan berbagai deduksi.
Sedangkan, gross artinya gaji kotor yang kamu terima setiap bulannya sebelum deduksi. Umumnya, akan ada deduksi di setiap gaji bulananmu, seperti untuk BPJS, PPH 21, dan deduksi lainnya.
Menyebutkan net dan gross membantumu membuat batas minimum gaji yang kamu harapkan serta memberikan acuan bagi perusahaan untuk mengkalkulasi penggajianmu.
Misalnya, kamu mengharapkan gaji sebesar 6 juta rupiah setiap bulannya. Agar nantinya kamu benar-benar menerima lebih kurang 6 juta, sebutkan gaji 6 juta rupiah net saat negosiasi.
Nantinya, kamu bisa jadi mendapatkan gaji sebesar 7 juta, namun jumlah tersebut akan dideduksi sehingga kamu menerima lebih kurang 6 juta sesuai harapanmu.
Minta Detail Gaji Beserta Benefit yang Diberikan
Gaji yang kamu terima setiap bulan sebenarnya tidak hanya terdiri atas gaji pokok saja. Selain gaji pokok, ada berbagai benefit yang sebenarnya kamu terima.
Benefit bentuknya bisa beragam. Bisa berupa uang makan siang, tunjangan transportasi, tunjangan telekomunikasi, medical reimbursement, dan banyak lagi.
Benefit sendiri kadang diuangkan dan dibayarkan saat penggajian. Namun, di beberapa kasus, benefit terkadang baru bisa dicairkan ketika sudah memenuhi syarat tertentu seperti medical reimbursement.
Karena benefit yang ada, bisa saja kamu menerima total gaji sebesar 7 juta setiap bulannya meskipun gaji pokokmu ialah sejumlah 6 juta rupiah.
Jangan Takut untuk Melakukan Negosiasi Ulang
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gaji harusnya merupakan kesepakatan kedua belah pihak, yakni pekerja dan perusahaan.
Dengan kata lain, gaji harusnya adil dan sama-sama menguntungkan dua belah pihak. Nah, untuk mencapai kesepakatan ini, tentunya harus ada proses negosiasi.
Pun, terkadang tahapan awal negosiasi bisa saja menghasilkan nominal yang kurang sesuai harapan. Sayangnya, kadang pekerja terlalu takut dan/atau tidak enak hati untuk mengatakan bahwa nominalnya tidak sesuai.
Padahal, saat interview kerja, sah-sah saja jika kamu berkata bahwa gaji yang ditawarkan kurang sesuai dan kamu mengharapkan lebih.
Untuk itu, kamu bisa mengajukan negosiasi ulang gajimu. Caranya, kamu harus memberikan alasan mengapa nominal yang diberikan tidak sesuai.
Contoh alasan yang bisa kamu gunakan ialah biaya-biaya yang kamu tanggung setiap bulan, beban kerja yang kamu miliki, dan rerata gaji di posisi yang kamu duduki di perusahaan lain.
Ajukan Estimasi Kenaikan yang Kamu Harapkan
Meskipun negosiasi gaji dilakukan di interview kerja yang merupakan tahap awal dalam bekerja, namun tak ada salahnya membicarakan kenaikan gaji di kemudian hari.
Meskipun bagi sebagian orang topik ini cukup sensitif, namun dilihat dari sisi manapun topik ini sangatlah rasional untuk didiskusikan. Sama halnya dengan perkembangan jenjang karir.
Kendati demikian, penting untuk menanyakan hal ini dengan tetap sopan dan menggunakan diksi yang tepat. Kamu bisa memulai membicarakan topik ini dengan menanyakan benefit berupa perkembangan karir dan gaji yang diberikan perusahaan.
Tujuan mengetahui hal ini tentunya beragam. Salah satunya, setidaknya kamu bisa mengestimasi pendapatan yang berpotensi kamu miliki di kemudian hari.