Front End vs Back End Developer: Mana Yang Lebih Dibutuhkan di Dunia Kerja?
Date: 1 November 2021
Author: Doddy Dwi Wahyuwono
Dalam dunia kerja, programmer atau developer menjadi salah satu opsi karir dengan prospek yang dewasa ini menjanjikan.
Pasalnya, tingkat kebutuhan yang terus meroket menjadi alasan mengapa kandidat berkualifikasi di bidang IT tertentu sangat dicari.
Dan, pada karir di bidang IT ini sendiri, ada banyak opsi posisi dengan beragam kualifikasi berbeda yang dicari.
Mulai dari yang berhubungan dengan sistem operasional hingga yang berhubungan dengan data.
Namun, dari semua posisi ini, ada dua posisi yang paling populer, yakni front-end developer dan back-end developer.
Ada yang berargumen bahwa satu lebih populer dibandingkan dengan satunya, pun ada yang berkata sebaliknya.
Namun, ditinjau dari kebutuhan di dunia kerja, mana yang lebih dibutuhkan antara front end vs back end developer?
Mari kita bahas.
Daftar Isi
- Mengenal Front-end Developer
- Mengenal Back-end Developer
- Perbandingan Front-end vs Back-end Developer
- Front End vs Back End Developer: Mana yang Lebih Dibutuhkan Dunia Kerja
Mengenal Front-end Developer
Seperti namanya, front end developer adalah developer yang menangani tampilan depan suatu website atau aplikasi.
Dalam melakukan tugasnya, front end developer mengandalkan baris kode HTML, CSS, dan juga JS untuk menciptakan visual yang menarik namun tetap fungsional berdasarkan prinsip UI/UX.
Hal ini kerap disalahartikan kebanyakan orang yang menganggap front end developer harus lebih menitikberatkan estetika suatu visual.
Padahal, seorang front end developer harus menyeimbangkan faktor estetis dan praktis dalam pembuatan visual sehingga karyanya tidak hanya nyaman dipandang, namun juga mudah digunakan.
Mengenal Back-end Developer
Jika front end developer menangani tampilan atau bagian depan suatu website atau aplikasi, maka back end developer menangani segala hal yang ada di balik layar.
Hal ini mencakup alur kerja suatu website dan aplikasi, mulai dari pengelolaan web server, database, hingga pembuatan dokumentasi API.
Intinya, back end developer memastikan sisi fungsionalitas suatu sistem agar dapat beroperasi dan digunakan seperti yang diinginkan.
Dalam lowongan pekerjaan sendiri, terkadang posisi back end developer tidak serta merta ditulis “back end developer.”
Biasanya, perusahaan akan lebih spesifik dalam penulisannya, misalkan dengan berdasarkan pada bahasa pemrogramannya seperti PHP Developer, Ruby Developer, dsb.
Hal ini karena cakupan back end sendiri sangat luas, sehingga apa yang dikerjakan pun harus spesifik.
Perbandingan Front End vs Back End Developer
Kalau kamu masih bingung apa saja perbedaan front end dan back end developer, beginilah detail penjelasannya.
· Tugas
Terkait tugas, membedakan front end dan back end developer sebenarnya cukup mudah.
Segala hal yang berhubungan dengan visual atau tampilan luar merupakan tanggungjawab front end, sedangkan logika atau cara kerja suatu sistem merupakan bagian back end.
Dan lagi, meskipun keduanya membuat sesuatu yang digunakan oleh user, front end bisa dikatakan lebih terhubung dengan user ketimbang back end.
Hal ini karena front end harus meramu tampilan yang interaktif dan memudahkan user dalam melakukan sesuatu, termasuk "mempermudah" user mengoperasikan sistem yang fungsi dan logikanya dirancang oleh back end.
· Kemampuan
Dari segi kemampuan, keduanya juga cukup kontras.
Perbedaan kemampuan ini tidak mengindikasikan mana yang lebih baik di antara keduanya, namun lebih kepada mana yang menjadi fokus atau expertise dari kedua posisi ini.
Misalnya, back end bersifat lebih teknis karena berurusan dengan bagaimana mengatur cara kerja sistem dengan berbagai framework, bergantung pada kebutuhannya.
Sedangkan, front end mempadupadankan pengetahuan IT dengan ilmu desain, guna menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi user sesuai dengan prinsip UI/UX.
Karenya, bidang kemampuan yang dimiliki oleh keduanya pun berbeda.
· Kesulitan
Salah satu topik yang menjadi perdebatan antara front end dan back end adalah tingkat kesulitan di antara keduanya.
Padahal, sebenarnya, hal ini tidaklah apple to apple.
Bagi orang yang sudah terbiasa dengan back end, pekerjaan front end bisa jadi dianggap sangat sulit karena minimnya referensi visual yang dimiliki guna menghadirkan UI/UX yang baik.
Begitu pula sebaliknya. Bagi seorang front end developer, bisa jadi back end development dianggap sangat sulit karena luasnya bidang teknis yang ada, dan masing-masing memerlukan skill dan pemahaman yang berbeda-beda.
· Tantangan
Kedua jenis developer ini juga memiliki tantangan yang berbeda-beda.
Hal ini disebabkan oleh tanggungjawab yang berbeda, yang juga menghasilkan jenis tantangan yang berbeda pula.
Tantangan dalam front end development adalah bagaimana membuat suatu fungsi nampak sesederhana mungkin sehingga dapat dipahami dan digunakan oleh user yang dituju.
Tanpa skill yang mumpuni, seorang front end developer bisa saja membuat sesuatu yang berujung sulit digunakan, membosankan untuk penggunaan jangka panjang, atau malah tidak praktikal.
Back end development pun sama. Penciptaan logika dan suatu fungsi tentu sulit guna memecahkan suatu permasalahan.
Selain adanya bug, biasanya ada juga penulisan kode yang salah, yang akibatnya bisa fatal hingga melumpuhkan suatu fungsi.
Front End vs Back End Developer: Mana yang Lebih Dibutuhkan Dunia Kerja
Jika berbicara terkait mana yang lebih dibutuhkan di dunia kerja, tentu jawabannya bergantung.
Baik front end maupun back end developer sama-sama memiliki tempat di dunia kerja, dengan prospek yang sama-sama baik pula.
Tetapi, hal ini tidak berarti keduanya memiliki porsi kebutuhan yang sama.
Yang umum atau populer akhir-akhir ini, perusahaan akan merekrut 1 front end developer untuk setiap 4 back end developer yang direkrut.
Tetapi, dengan meroketnya kebutuhan UI/UX saat ini, kebutuhan akan jumlah front end developer dalam satu tim juga diprediksikan akan mulai menyusul kebutuhan back end developer di masa depan.
Meskipun begitu, sebaiknya kamu jangan hanya menjadikan hal ini sebagai acuan untuk memilih berkarir sebagai front end atau back end developer.
Pastikan juga bidang yang kamu pilih sesuai dengan minat dan juga kemampuanmu.