Share

Apa Itu WFA, WFH, WFO Dalam Dunia Kerja?

Apa Itu WFA, WFH, WFO Dalam Dunia Kerja?
Date: 20 April 2022
Author: Doddy Dwi Wahyuwono

Pesatnya perkembangan teknologi digital dan adanya pandemi telah mengubah banyak hal dalam aktivitas manusia. Tak terkecuali dalam bekerja.

Dulu, pekerjaan hanya bisa dilakukan dan diselesaikan di kantor saja atau yang biasa dikenal dengan istilah WFO (Work from Office).

Namun, kini, bekerja dari kantor bukanlah menjadi satu-satunya opsi yang tersedia. Ada dua opsi kerja lainnya, yakni WFH (Work from Home) dan WFA (Work from Anywhere).

Tetapi, apa sih perbedaan dari WFO, WFH, dan WFA selain tempatnya? Dan apa saja keuntungan dan persepsi terhadapnya? Simak selengkapnya di artikel ini.

 

WFO

  1. Pengertian
  2. Keunggulan
  3. Persepsi terhadap WFO

 

WFH

  1. Pengertian
  2. Keunggulan
  3. Persepsi terhadap WFH

 

WFA

  1. Pengertian
  2. Keunggulan
  3. Persepsi terhadap WFA

 

WFO (Work from Office)

 

 

Pengertian

Seperti namanya, WFO berarti kerja dari kantor. Artinya, segala bentuk pekerjaan, mulai dari penyelesaian proyek hingga kolaborasi dalam atau antar tim semuanya dilakukan dalam area perkantoran.

Sistem kerja ini terbilang sistem kerja yang konvensional, yang mana sudah mulai ditinggalkan secara perlahan oleh perusahaan karena satu dan lain hal.

Kendati terbilang sebagai cara kerja yang mulai usang, WFO memiliki kelebihannya tersendiri, yang mungkin tidak dimiliki oleh sistem kerja lainnya.

 

Keunggulan

Hingga saat ini, keunggulan terbesar WFO dibandingkan dengan sistem kerja lainnya ialah kolaborasi dan komunikasi kerja yang lebih mudah dan minim gangguan.

Dengan bertemu secara tatap muka, pekerja akan lebih mudah untuk bekerja bersama tanpa harus bingung akan adanya kendala seperti gangguan sinyal, malfungsi perangkat, suara berisik, dan sebagainya.

Selain itu, untuk hubungan interpersonal, WFO juga bisa dibilang lebih baik. Pasalnya, berkumpul secara tatap muka memberikan kesan dan kedekatan tersendiri yang sulit didapatkan secara online.

 

Persepsi terhadap WFO

Dengan adanya WFH selama pandemi yang berkepanjangan, persepsi pekerja terhadap WFO berubah sangat drastis.

Survei YouGov mengatakan 70% dari 1.684 orang merasa pekerja tidak akan kembali WFO penuh bahkan setelah pandemi usai.

Kendati demikian, responden tersebut bukan berarti menegasikan efektivitas WFO meskipun kini kerja bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Alasannya, ada beberapa kasus di mana WFO memang lebih efektif dibandingkan sistem lainnya dan/atau WFO memang diperlukan untuk bidang industri tertentu, seperti manufaktur dan sebagainya.

 

WFH (Work from Home)

 

 

Pengertian

WFH adalah bekerja dari rumah. Dulunya, praktik WFH dikenal sebagai telecommuting atau remote working versi awal yang membuat pekerja bisa bekerja tanpa harus ke kantor atau di rumah saja.

WFH awalnya menjadi populer secara global dari sebab pandemi. Dilansir BBC, WFH menjadi cara kerja baru yang diujicoba untuk menyikapi pandemi.

Alhasil, bisnis tetap dapat beroperasi dan pekerja terhindar dari kluster pandemi. WFH juga mempercepat adopsi teknologi secara masif oleh bisnis dan pekerja.

 

Keunggulan

Dihimpun oleh Apollo Technical dari berbagai sumber berbeda, WFH meningkatkan performa pekerja hingga lebih kurang 13% dan produktivitas hingga 77%.

Selain itu, WFH juga memangkas waktu dan biaya yang dibutuhkan pekerja untuk pergi ke kantor dan pulang ke rumah dengan rata-rata sekitar 8,5 jam per minggu.

Dengan adanya banyak waktu yang bisa dihemat, pekerja bisa berfokus ke hal lain dalam hidupya. Misalnya menghabiskan waktu bersama keluarga, beristirahat, hingga berolahraga.

 

Persepsi terhadap WFH

Di awal pandemi, WFH dipandang sebagai terobosan mutakhir bagi banyak orang, baik dari kalangan pekerja maupun pebisnis.

Namun, di samping keunggulannya, WFH menghadirkan masalah baru. Dengan hampir semua aktivitas dilakukan secara digital, rapat dan kolaborasi pun dilakukan secara digital.

Riset Microsoft menyebutkan bahwa banyak pekerja dari generasi Milenial dan Z mengalami peningkatan stress kerja. Kendati demikian, 73% responden berharap WFH akan tetap ada bahkan meski pandemi telah usai.

 

 

WFA (Work from Anywhere)

 

 

Pengertian

WFA, kerja dari mana saja, adalah opsi yang hadir untuk menjawab perdebatan WFO vs WFH.

WFA juga menjadi opsi lain selain hybrid model untuk menjawab kebutuhan tersebut.

Tak seperti WFH yang mengharuskan pekerja untuk bekerja dari rumah guna menghindari pandemi atau WFO yang mengharuskan pekerja ke kantor, WFA memberikan kebebasan bagi pekerja.

Intinya, pekerja bisa bekerja dari mana saja. Mau di kantor, di rumah, di kafe, di perpustakaan, atau sambil liburan sekalipun.

 

Keunggulan

Selain memiliki berbagai keunggulan WFH, WFA mampu memitigasi dampak stress yang dihasilkan WFH terhadap pekerja.

Pasalnya, WFA membebaskan pekerja untuk bekerja dari mana saja, di tempat yang membuat mereka nyaman untuk bekerja. Intinya, sesuai kebutuhan.

Pun, berdasarkan survei PwC, 83% pebisnis merasa WFA sangat sukses, sedangkan 71% pekerja merasakan hal serupa.

Dari produktivitas pun terdapat peningkatan. 52% eksekutif perusahaan menilai produktivitas pekerjanya meningkat.

 

Persepsi terhadap WFA

Persepsi mayoritas pekerja terhadap tren WFA sejauh ini sangat positif.

Bahkan, kebijakan WFA menjadi salah satu faktor utama yang dipertimbangkan pekerja dalam memutuskan untuk melamar kerja di perusahaan tertentu.

Bukan tanpa alasan, WFA disinyalir mampu memberikan dampak yang lebih positif dan seimbang bagi kualitas hidup pekerja.

Di Indonesia sendiri, WFA sudah menjadi kebijakan dan benefit yang ditawarkan berbagai perusahaan, termasuk SPE Solution.